Kemenkeu: defisit anggaran RAPBN-P 2,5 persen

pelaksana tugas kepala badan kebijakan fiskal kementerian keuangan bambang brodjonegoro mengatakan defisit anggaran selama rapbn-perubahan 2013, dan akan segera diajukan pemerintah, ditetapkan di kasus 2,5 persen.

ujungnya itu 2,5 persen, ini telah dihitung, katanya ketika ditemui selama jakarta, jumat.

bambang menyatakan upaya agar menekan defisit anggaran tersebut antara lain mengerjakan pemotongan shopping kementerian lembaga, pasang surat utang serta menyesuaikan harga bahan bakar minyak (bbm) bersubsidi.

pemotongan shopping, penyesuaian harga serta penarikan utang pemerintah, itu sudah menghitung potensi berkurangnya penerimaan daripada target, ujarnya.

Informasi Lainnya:

menurut dia, aksi itu harus dilakukan sebab penerimaan negara melalui sektor pajak diperkirakan relatif stagnan hingga akhir tahun, akibat perekonomian global yang belum membaik.

penerimaan telah tidak ada potensi penambahan, artinya telah kita (mesti) memotong anggaran, ujarnya.

terkait penerbitan obligasi, bambang memastikan penerbitan surat utang itu hendak diselenggarakan pas pemakaian pada pembiayaan dan tak dengan berlebihan, cuma agar menjaga agar defisit anggaran tidak begitu besar.

kalau menambah terlalu ada selama pembiayaan ingin susah, karena pasar tahunya kita telah miliki rencana awal, serta kalau terlalu sulit kita khawatir `cost` dari surat utangnya tak optimal, ujarnya.

selain menghitung besaran kompensasi supaya penduduk miskin, pemerintah juga sedang menghitung penambahan alokasi berbelanja infrastruktur selama rapbn-p supaya kelompok penduduk dan terkena dampak kenaikan harga bbm.

kita juga mesti perkuat infrastruktur yang miliki pengaruh pada grup penduduk tersebut, semisal irigasi, air bersih, dan telah merupakan `basic` kebutuhan warga, ujar bambang.

pemerintah langsung mengajukan rapbn-perubahan untuk diselenggarakan pembicaraan melalui dpr ri, karena saat ini sederat asumsi makro sudah tidak menunjukkan kesesuaian melalui kondisi terkini dan mempengaruhi postur anggaran.

selain itu, pengajuan rapbn-perubahan ini dan membahas penambahan berbelanja santunan sosial dibuat kompensasi yang belum dianggarkan selama apbn, untuk mengantisipasi rencana kenaikan harga bbm bersubsidi.

saat ini asumsi makro dalam apbn 2013, antara lain pertumbuhan ekonomi 6,8 persen, laju inflasi 4,9 persen (yoy), tingkat bunga spn 3 bulan 5 persen, nilai tukar rp9.300 per dolar as, harga icp 100 dolar as per barel, lifting minyak 900.000 barel per hari juga lifting gas 1.360.000 setara minyak.